Lorong Hitam,

Belajar truz ga ada salahnya,pokoknya tetep semangat..!!!Truz Stop Global Warming..Rajin2 Beribadah,Jangan jadi orang Sombong..OK.

Keamanan di WWW dengan Enkripsi

Dalam upaya untuk menyediakan tingkat keamanan yang lebih tinggi, dapat didesain sedemikian rupa, sehingga setiap user memiliki kunci dekripsi masingmasing, kemudian dikirim ke server HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) melalui CGI (Common Gateway Interface) pada server. Permintaan untuk informasi yang tidak rahasia ke server akan diproses secara normal melalui mekanisme HTTP biasa, sedangkan permintaan untuk halaman web yang mengandung dokumen terenkripsi akan melalui prosedur khusus yang akan dijelaskan berikut ini.source code HTML dengan menyertakan suatu citra yang telah dienkripsi. Halaman web ini disimpan sebagai plaintext di server. Contoh dokumen HTML menggunakan Java Script Crypter

Free Web Hosting
Browser akan memperoleh halaman web melalui mekanisme HTTP secara normal, kemudian akan diminta untuk memasukan user ID dan kunci dekripsinya. Tentunya hal ini akan sedikit memperlambat pengguna untuk mengakses suatu web, karena diharuskan memasukkan identitas pengguna dan kunci dekripsinya. Tampilan User Prompt untuk meminta kunci dekripsi ketika file HTML dijalankan : Permintaan user ID dan kunci dekripsi ini dikodekan dengan Script berbahasa pemrograman Java yang terletak pada source HTML-nya. Dalam contoh yang diperlihatkan pada gambar di atas, user diminta (secara paksa) untuk memberikan informasi ini pada saat menjalankannya, tetapi metoda untuk menyimpan informasi pada komputer client ini cukup sulit karena adanya mekanisme seperti Cookies, yang dapat dicuri oleh orang lain. Halaman yang dihasilkan akan mengandung Java applet yang akan melewatkan parameter user ID dan kunci dekripsi. Setelah itu, Decoder applet akan diberikan informasi yang cukup sehingga dapat melayani permintaan HTTP untuk dokumen terenkripsi yang diminta. Permintaan ini seperti layaknya permintaan CGI ke server. Program CGI kemudian akan menerima informasi identifikasi user untuk mengenkripsi dokumen berserta nama dokumen yang diminta. Aplikasi CGI akan melakukan pengecekan atas nama user dan menentukan kunci enkripsi user. Dokumen yang diminta kemudian dienkripsi menggunakan kunci user tersebut dan kemudian dikirim melalui Java applet. Akhirnya, dokumen akan didekripsi dan ditampilkan menggunakan Java applet sesuai metoda di atas. Watermark Berupa Informasi Dekoder yang Digunakan untuk Dekripsi Dokumen HTML Sekalipun sistem dirancang sedemikian rupa agar dicapai tingkat keamanan maksimum yang mungkin diwujudkan, tetap saja selalu ada kemungkinan data dapat diperoleh dengan cara curang. Dalam upaya untuk membantu dalam menentukan di mana tempat terjadinya penerobosan sekuriti, maka hal penting yang harus dilakukan adalah dokumen yang sudah dienkripsi diberi tanda watermark dengan informasi yang mengidentifikasikan dekoder untuk dekripsinya. Dengan demikian, maka akan dapat ditelusuri kembali jejaknya bila jatuh ke tangan yang tidak berwenang. Watermark yang ditandai pada dokumen sebaiknya mencakup informasi tentang mekanisme dekripsi, termasuk tanggal melakukan dekripsi. Oleh karena setiap pengguna (user) memiliki kunci dekripsi yang unik, dan Java applet memiliki kontrol untuk proses dekripsi serta menerjemahkannya, maka teknik ini secara langsung akan memiliki tanda applet sehingga hasil terjemahan akan secara unik mengidentifikasikan pengguna yang mendekripsi dokumen. Jika tanda ini dapat diandalkan dan disembunyikan dengan baik, maka pengguna yang menduplikasi dokumen akan menduplikasi pula informasi yang cukup untuk mengindentifikasikan diri mereka sebagai sumber dari penerobosan sekuriti. Berbagai teknik untuk watermark telah dijelaskan pada sub bab sebelum ini. Jika teknik yang telah dijabarkan di atas diintegrasikan ke dalam Java Script di HTML, maka akses melalui WWW menjadi lebih aman. Dalam makalah ini tidak dibuat implementasi menggunakan Java Script. Watemarking dapat digabungkan ke dalam sistem enkripsi-dekripsi dalam salah satu dari dua cara berikut :
?? Browser-based watemarking
Metoda ini akan secara langsung menggunakan Java applet untuk menerapkan watemarking pada citra. Kompleksitas pada pemodelan Java ini adalah tidak tersedianya kontrol yang bagus untuk menampilkan warna dengan applet yang ada. Oleh karena itu, teknik watemarking yang didasarkan pada penggunaan pemetaan warna untuk mengkodekan watermark tidak dapat diterapkan. ?? CGI-based watemarking
Mekanisme ini akan menambahkan watermark pada dokumen sebelum dienkripsi dan dikirim ke browser. Pada pendekatan berdasarkan CGI, proses watemarking dilakukan di server, sehingga lebih rumit dan proses komputasi akan lebih berat lagi. Watemarking pada level-CGI juga memastikan bahwa proses tidak dapat digagalkan oleh serangan yang disebabkan oleh proses dekripsi berbasis bahasa pemrograman Java. Jadi, kekurangan teknik ini hanyalah terletak pada beban komputasi yang cukup besar di sisi server.


Copy code below, insert into your site


Manfaatkan link-link di bawah ini:

KoDe NegaRa
Keamanan encripsi web
TIPS Registry Windows XP

Your Ad Here


The movie @2008 Zipcomp Source of ZipCorporation